PENINGKATAN KAPASITAS ASN DAN LEMBAGA KELURAHAN TLOGOWARU

TlogowaruNews.Demi meningkatkan semangat kerja serta dedikasi Aparatur Sipil Negara kelurahan Tlogowaru beserta lembaga se kelurahan Tlogowaru membuat agenda penyegaran agar dapat sejenak melupakan rutinitas pekerjaan. Kegiatan yang di pilih yaitu outbound ke Pujon, tepatnya di wahana alam perkebunan di bukit Kemesraan Pujon Minggu, 19 November 2023

Aktifitas team building dan macam permainan outbound yang edukatif juga menyenangkan bertujuan  untuk saling belajar bagaimana setiap personal berpikir, bekerja, memecahkan masalah, dan bersenang-senang.

Kegiatan outbound digelar di alam terbuka dengan suasana yang segar, jauh dari keramaian. Melibatkan seluruh ASN Kelurahan Tlogowaru dan peserta lain yaitu kader PKK dan Para Ketua RW se kelurahan , adapun tujuan  outbound adalah untuk :

– Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif

– Mendorong kerjasama dalam penyelesaian tugas

– Menumbuhkan komitmen pada norma yang disepakati

– Menumbuhkan sikap kepemimpinan dan keberanian dalam mengambil keputusan

– Meningkatkan sportifitas yang dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari

– Menumbuhkan semangat berkompetisi dalam konteks untuk mencapai tujuan bersama

Untuk mencapai tujuan tersebut peserta diisi dengan berbagai macam permainan baik yang dilakukan secara individu atau berkelompok. Setiap games bisa menjadi medium pengembangan karakter dan kerjasama tim yang dipandu oleh instruktur professional dan berpengalaman. Instruktur bertugas mengarahkan permainan sesuai dengan aturannya, serta menjaga para peserta untuk tetap bermain sportif. Kegiatan outbound  ini diharapkan mampu membantu dan bermanfaat bagi setiap personal dimana mereka bisa pelajari bermacam hal dari kegiatan tersebut dan bisa menerapkannya di setiap pekerjaan mereka di kemudian hari.

Pewarta :  @gitoSuhar

MUSYAWARAH KELURAHAN TLOGOWARU 2023 verifikasi kelayakan penerima bansos

TlogowaruNews. Kelurahan Tlogowaru  menggelar Musyawarah Kelurahan (Muskel) pada Senin, 20 November 2023 pukul 15.00 sampai 17.00 WIB di Pendopo Kelurahan Tlogowaru

Dalam Musyawarah Kelurahan ini dilakukan verifikasi kelayakan penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta usulan dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Nanda Prima Setiawan.,S.ST, Lurah Tlogowaru mengatakan, Musyawarah Kelurahan tersebut diikuti sejumlah peserta yang meliputi  Ketua dan Pengurus Rukun Warga (RW); Ketua atau Pengurus Rukun Tetangga (RT); Kader Dasa Wisma, PKK, Jumantik maupun kader lainnya sesuai daerah pemilihan; Aparatur Kelurahan; Petugas Pendataan dan Pendamping Sosial; Pendamping PKH/BPNT; Ketua atau Anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan.

 “Usai muskel, akan dilakukan tahapan berikutnya yakni Balikan data serta BA hasil muskel dari kelurahan; pengolahan data; penindaklayakan data penerima bansos PKH/BPNT hasil musyawarah kelurahan pada SIKS-NG; finalisasi dan pengesahan penindaklayakan PKH/BPNT oleh PJ. Wali Kota pada SIKS-NG,” ujar Lurah Tlogowaru.

Ditambahkan pak Nanda, panggilan akrab lurah Tlogowaru, khusus untuk data usulan penerima bansos PKH/BPNT akan dilakukan verifikasi kelengkapan variabel foto KTP dan foto rumah, selanjutnya dilakukan pengolahan data kemudian penginputan pada Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

Setelahnya, baru finalisasi dan pengesahan data Usulan Bansos PKH/BPNT oleh Wali Kota pada SIKS-NG.

“Diharapkan, dengan adanya berbagai tahapan ini, penyaluran bantuan sosial di lingkungan Kelurahan Tlogowaru, valid dan tepat sasaran,” tandas Nanda.

Pewarta : GitoSuhar

KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN TLOGOWARU

TlogowaruNews – Musyawarah Masyarakat Kelurahan adalah pertemuan warga yang di wakili seluruh Ketua Rukun Warga ( RW ) beserta tokoh masyarakatnya dan para Kader Posyandu untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri. Sebelumnya Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan oleh 26 Kader Kesehatan Kelurahan

Kamis, 16 November 2023 Tim dari Puskesmas Arjowinangun kembali mengadakan Musyawarah Masyarakat Kelurahan yang merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan Pendopo kelurahan Tlogowaru guna mengevaluasi penerapan kesehatan yang ada di masyarakat Kelurahan  setempat. Penyelanggaraan Musyawarah Masyarakat Kelurahan yang bisa di singkat MMK pada tahun 2023 ini sedikit berbeda dengan MMK pada tahun 2022. Tahun ini peserta MMK hanya dihadiri oleh beberapa perwakilan Kader Posyandu Kelurahan Tlogowaru dan para Ketua Rukun Warga

MMK Tahun 2023 Kelurahan Tlogowaru di pimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Arjowinangun dr. Farida dan Dinda sebagai Ketua Tim Promosi Pukesmas Arjowinangun.

Kegiatan diawali paparan tentang kesehatan oleh Dinda, beliau menekankan untuk selalu meningkatkan dan mengarahkan peran serta masyarakat untuk memberikan solusi pemecahan masalah bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun

Sementara itu, Kepala Pukesmas Arjowinangun, dr. Farida menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang ditemukan saat pelaksanaan SMD yang telah dilaksanakan sebelumnya khususnya masalah kesehatan di lingkungan masyarakat.

“Tujuan dari MMK adalah agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang ada di wilayahnya, agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulangi masalah kesehatan di wilayahnya dan menyusun rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama,” tutur bu Farida

“Permasalahan yang sifatnya urgent insya Allah nantinya akan disampaikan saat pelaksanaan kegiatan Lintas Sektor di Kecamatan dan dibahas bersama,” ujarnya.

Selanjutnya materi MMK yang merupakan hasil evaluasi dari SMD dibacakan oleh perwakilan Kader Posyandu Kelurahan Tlogowaru, Ibu Shofiah. Ada beberapa pokok permasalahan yang dibahas dalam MMK kali ini dan sedikit berbeda dengan MMK tahun lalu. Beberapa permasalahan hasil SMD tersebut adalah :

  1. Jaminan Kesehatan
  2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
  3. Pengetahuan tentang Keluarga Berencana (KB)
  4. Implementasi Gizi
  5. Kesehatan lingkungan
  6. Keadaan jamban masyarakat
  7. Imunisasi
  8. Promosi kesehatan (pemberantasan nyamuk, konsumsi buah dan sayur, merokok didalam rumah)
  9. Kesehatan Gigi
  10. Pengetahuan tentang Covid-19
  11. Penyakit tidak menular (PTM), serta
  12. Kesehatan lansia

Keseluruhan permasalahan yang ada diatas dibahas satu per satu dan kemudian diadakan diskusi dengan kader posyandu dan Perangkat Kelurahan ( RW ). Setelah diadakan diskusi dengan semua peserta MMK didapati 3 Prioritas Permasalahan yang harus segera ditangani. Ketiga Prioritas Permaslahan tersebut adalah :

  1. Jaminan kesehatan
  2. Pengetahuan tentang KB, dan
  3. Pemberantasan sarang nyamuk

Selanjutnya Puskesmas Arjowinangun akan membahas ketiga Prioritas Permasalahan tersebut secara intern dan akan mengusahakan agar ketiga permaslahan tersebut masuk kedalam skala prioritas kerja Puskesmas Arjowinangun tahun 2024 mendatang. 

Acara dihadiri oleh :

1. Ketua TP PKK Kelurahan Tlogowaru.

2. kader PKK Kelurahan

3. Perwakilan Kader Posyandu

4. Ketua RW se-Kelurahan Tlogowaru

5. Babinsa dan Bhabinkamtibmas

6. Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tlogowaru

Pewarta ” GitoSuhar

Pelatihan Pembuatan Minuman Kesehatan Berbahan Rimpang Kering Oleh Ibu-ibu TP PKK Kel, Tlogowaru

Rabu, 15 November 2023, Dalam rangka Kegiatan Pemberdayaan Lembaga  kemasyarakatan-TP PKK Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang telah melaksanakan kegiatan “Pelatihan Pembuatan Rimpang Kering”. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Kelurahan Tlogowaru,  pada pukul 09.30 – 12.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kelurahan Tlogowaru, Mani’ul Fitnah Afrilindra serta ibu-ibu PKK dan kader posyandu yang terlibat dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, ibu ketua TP PKK mengatakan,” Daya tahan tubuh atau bisa disebut imunitas secara sederhana dapat dipahami sebagai sistem kerja tubuh untuk melawan penyakit.Sistem tersebut akan melindungi tubuh dari virus yang dapat menyebabkan penyakit. Sebenarnya, sistem imunitas tubuh secara normal dapat bekerja sangat efisien dalam menghadapi ancaman virus tersebut. Tetapi, pada saat sistem imunitas ini dalam kondisi lemah, sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Agar tubuh kita tahan terhadap penyakit, sistem imunitasnya harus terus dijaga dan ditingkatkan. Banyak berbagai cara yang dapat dilakukan seseorang untuk menjaga imunitas tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi suplemen kesehatan termasuk membuat jamu tradisional dengan tanaman rempah-rempah”

Kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan diversitas produk olahan minuman sehat dengan mengkombinasikan tanaman pewarna alami seperti bunga telang dan kunyit. Produk olahan minuman kering ini dinilai lebih awet untuk disimpan dan lebih praktis untuk dikonsumsi sesuai kebutuhan. Selain itu, produk ini lebih mudah untuk mendapatkan izin edar apabila ingin dipasarkan karena masa simpannya yang lama hingga lebih dari 7 hari.

 Pada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan, digunakan 4 jenis resep minuman herbal yang nantinya dapat dimodifikasi kembali oleh Ibu-ibu PKK sesuai selera masing- masing. Empat jenis resep tersebut berupa resep wedang rempah, teh telang lemon madu, teh telaga manis, dan juga teh bugar..Kegiatan ini juga mendukung program  untuk tujuan ke 3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera

Kegiatan pelatihan di buka Ibu Ketua TP PKK, Mani’ul Fitnah Afrilindra, dan nara sumber dari Natura Herba. Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan rimpang kering dari bumbu dapur, yaitu Jahe, Kunyit, Lengkuas dan Kencur, disampaikan oleh Nara sumber. Pelatihan ini diawali dengan demo dan penjelasan mengenai teknik preparasi bahan kering dimulai dari pemilihan bahan rimpang yang sesuai, pencucian bahan, pengirisan, pengeringan dengan teknik kering-angin, hingga pengeringan dengan menggunakan oven. Setelah demo preparasi bahan kering, pelatihan dilanjutkan dengan pembuatan empat resep yang telah disediakan, yaitu resep wedang rempah, teh Telang Lemon Madu, teh Telaga Manis (telang, kapulaga, kayu manis) dan juga teh Bugar (campuran berbagai rempah). Dalam kegiatan ini, Ibu- Ibu PKK berperan aktif dan antusias mengikuti proses pembuatan minuman-minuman herbal tersebut.

Pada awal dan juga akhir kegiatan, dilaksanakan pretest dan posttest untuk menguji pemahaman masyarakat, khususnya ibu-ibu anggota PKK, mengenai pelatihan yang telah dilakukan pada siang hari tersebut. Dari hasil pretest dan posttest tersebut, didapatkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman masyarakat sebesar 80.71% mengenai teknik preparasi bahan kering dan resep-resep yang telah dijelaskan dalam pelatihan. Acara ini kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi untuk mengakhiri kegiatan

Pewarta : GitoSuhar

Orangtua di Kelurahan Tlogowaru Mulai Ikuti Sekolah Parenting, Cegah Stunting

Orangtua di KelurahanTlogowaru mulai mengikuti Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Rabu (15/11/2023). SOTH ini bertujuan untuk mencegah stunting pada anak melalui edukasi pada orang tua. Bertempat di Balai RW 02 Jalan Monumen Polri Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Kegiatan dimulai dengan paparan tentang pengertian Sekolah Orang Tua Hebat oleh kader PKK, Dewi Ana Maria Fitaluka.

“SOTH ini sama seperti sekolah, ada kurikulumnya dan silabusnya juga. Bahkan, juga ada pre test dan post testnya, sehingga kita tahu outputnya seperti apa. Jadi, ada ukurannya dan takarannya, sehingga kita bisa tahu juga apakah ada perubahan sebelum dan sesudah ikut SOTH itu. Jadi, tidak hanya sekadar kita kumpulkan lalu selesai,” ujarnya.

Semua peserta itu merupakan orang tua dari anak-anak yang memiliki anak balita. Para peserta diprioritaskan para orang tua yang memiliki balita pra stunting karena mereka butuh perhatian lebih supaya anaknya tidak menjadi stunting

Kemudian Ketua TP PKK Kelurahan Tlogowaru, Mani’ul Fitnah Afrilindra dalam kesempatan itu membuka kegiatan dengan memberi sambutan tentang stunting

“Stunting itu sebenarnya bukan hanya masalah gizi saja, tapi juga pola asuh yang sangat besar pengaruhnya. Makanya, dalam SOTH ini kita prioritaskan dulu orang tua yang memiliki balita pra stunting, tapi sebenarnya ke depan semua orang tua bisa ikut terlibat dalam SOTH ini,” kata beliau.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          

Dalam SOTH itu, para orang tua ini diminta untuk berkomitmen mengikuti 13 pertemuan yang akan digelar. Sebanyak 13 pertemuan yang biasanya digelar setiap hari Jumat itu akan dipandu oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Malang.

“Jadi, dari sisi psikologisnya dapat dan kesehatannya juga dapat serta pola asuhnya. Kita sudah bikin silabusnya dan itu yang diajarkan di semua kelurahan di Kota Surabaya, jadi semua kelurahan sama ilmunya itu yang didapatkan,” kata Eva, Pemateri dari Dinas P3A-P2KB Kota Malang.

 Selain untuk menurunkan angka stunting, SOTH juga diperuntukkan untuk memberi edukasi pendidikan parenting kepada orang tua. Sehingga, diharapkan orang tua akan lebih bijak dalam mendidik anak. 

Ia juga memastikan bahwa dampak dari SOTH ini sangat luar biasa, baik kepada si ibu yang mengikuti sekolah maupun kepada anak dan suaminya. Bahkan, ia juga menceritakan ada salah seorang ibu peserta SOTH di Balai RW 02 Kelurahan Tlogowaru yang curhat kalau dulunya sering marah-marah ketika mendidik anak-anaknya.

“Setelah mengikuti SOTH ini, diharapkan ada suatu perubahan yang terjadi dalam keluarganya menjadi lebih baik lagi,” pungkas dia.                                                    Salah satu peserta SOTH di di BKB Harapan Bunda Kelurahan Tlogowaru, Indah mengatakan, semoga kegiatan ini banyak manfaat untuknya yang memiliki anak balita.
“Alhamdulillah banyak manfaat. Kalau anak tidak mendengarkan saya berbicara, saya memberikan hukuman fisik, entah mencubit atau memukul. Setelah mengetahui SOTH, saya mengerti metode atau cara berkomunikasi yang baik untuk anak,” katanya. Materi tentang masa kehamilan hingga melahirkan membuatnya mengerti kebutuhan gizi bagi anak sejak dalam kandungan. Demikian pula dengan cara menjaga kesehatan, menyusui, dan mendidik anak sesuai usianya, dapat lebih dipahami dan diterapkan.

Pewarta : GitoSuhar