SOSIALISASI PENGARUSUTAMAAN GENDER di KELURAHAN TLOGOWARU

Tlogowaru  – Untuk mengangkat harkat martabat perempuan yang sejajar dengan laki-laki, Kelurahan Tlogowaru menggelar Sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) bertempat di Pendopo Kelurahan Tlogowaru, Senin (19/12/2022). Acara tersebut dihadiri sebanyak 49 orang dari unsur Kalurahan, LPMK, Kader PKK Kalurahan, Kader Posyandu,Karang Werda, Karang Taruna. KIM, Forum Anak dan lembaga lain di tingkat kalurahan. Sekretaris Lurah Tlogowaru Meselan SH. M.AP, dalam hal ini mewakili Lurah Tlogowaru yang berhalangan hadir, menyampaikan sambutannya  soal Pemahaman Konsep Gender dan Kesetaraan dan Keadilan Gender. Tak lupa disampaikan peningkatan capaian pelaksanaan pengarusutamaan pender di daerah serta kontribusi pada proses penguatan kapasitas di daerah yang selanjutnya dapat memberikan dampak dan manfaat yang positif bagi pemerintah daerah. Isu KDRT, pernikahan siri dan pernikahan dini juga diangkat dalam forum diskusi

“Gender menjadi isu yang menarik karena belum semua masyarakat paham tentang gender. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat menjadi tahu dan memahami tentang gender,” kata Sekretaris Lurah Tlogowaru Meselan SH. M.AP

Sub Koordinator Sub. Substansi Seksi Pengarusutamaan Gender Penggerak Swadaya Masyarakat Muda, Dra. Werayanti M.Si sebagai Narasumber menyampaikan bahwa Gender adalah pembedaan sifat, peran, fungsi, dan status yang bukan berdasarkan pada perbedaan biologis. Akan tetapi berdasarkan relasi sosial budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakat yang lebih luas. Gender merupakan konstruksi sosial budaya yang dapat berubah dan diubah sesuai dengan perkembangan zaman, situasi, dan kondisi.

“Perempuan dan laki-laki perlu berpartisipasi dalam pengasuhan di dalam keluarga untuk mewujudkan ketahanan dan ketangguhan keluarga. Perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama untuk merasakan ‘Kue’ pembangunan, sayangnya kondisi ini belum terjadi. Pandangan masyarakat akibat budaya yang terpatri selama bertahun-tahun seolah menjadi situasi yang paten/pakem dan tidak bisa berubah. Anggapan ini terpatri dalam pikiran dan kebiasaan masyarakat, dan diamini oleh banyak orang. Tak jarang cibiran pun dilayangkan kepada seseorang yang keluar dari kebiasaan yang ada,” katanya.

Diharapkan dengan mengikuti Sosialisasi Kesataraan Gender ini agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di lingkungan Kelurahan Tlogowaru  akan hal Kesetaraan Gender untuk mencapai pembangunan yang berkualitas terutama bagi perempuan dan pemenuhan serta perlindungan Perempuan di Kelurahan Tlogowaru, Sosialisasi Kesataraan Gender dapat mengukur seberapa besar capaian dalam peningkatan kualitas hidup perempuan dan pemenuhan hak serta perlindungan perempuan di Kelurahan Tlogowaru. Dari capaian tersebut di atas akan menentukan tingkat kualitas hidup perempuan dan pemenuhan perlindungan perempuan di Kelurahan Tlogowaru.

Pewarta : GitoSuhar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *